Total Tayangan Halaman

Senin, 29 Februari 2016

Fakta VS Mitos Gigi dan Mulut

Gigi dan mulut adalah salah satu bagian dari tubuh kita yang mempengaruhi tingkat kepercayaan diri. Maka dengan itu kita harus menjaga dan rajin membersihkan secara teratur bagian tubuh tersebut. Juga agar terhindar dari berbagai macam penyakit yang ditimbulkan oleh gigi dan mulut jika tidak dirawat dengan baik. Sebagai contoh; bau mulut, sakit gigi, dan sariawan adalah penyakit yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut.
Sekarang ini kita pun sering mendengar banyak sekali hal seputar gigi dan  mulut. Terkadang kita tidak bisa membedakan apakah itu fakta yang benar-benar berasal dari penelitian ataukah hanya mitos yang beredar dari mulut ke mulut yang tidak diketahui asalnya dan tidak terbukti. Berikut adalah fakta versus mitos yang berkaitan dengan gigi dan mulut:

1. Mitos : Hanya perlu meminum obat penghilang rasa sakit untu menyembuhkan sakit gigi.
    Fakta : Meminum obat penghilang rasa sakit memang manjur untuk beberapa saat. Tetapi rasa sakit bisa muncul kembali jika bakteri penyebab infeksi gigi tetap ada. Maka tetap diperlukan perawatan untuk menyembuhkan gigi.

2. Mitos: Bau mulut bisa menjadi suatu pertanda salah satu organ tubuh sedang bermasalah.
    Fakta: Bau mulut memang bisa menjadi ciri adanya masalah pada organ dalam tubuh. Namun, bau mulut juga merupakan indikasi masalah gigi, infeksi gusi, dan bakteri mulut yang menghasilkan gas VSC (Volatile Sulfur Compound). Jadi, perlulah melakukan konsultasi ke dokter.

3. Mitos: Gusi berdarah saat menyikat gigi dapat sembuh dengan sendirinya.

   Fakta: Kebiasaaan terlalu keras menyikat gigi kemudian gigi berdarah dan lapisan gusi akan membuat gigi mudah tanggal. Tetapi bila gusi berdarah saat menyikat gigi dengan tekanan normal berarti gusi sedang mengalami peradangan karena perbatasan antara gigi dan gusi yang kotor.
.
4. Mitos : Banyak makan coklat dapat merusak gigi.

    Fakta : Tidak perlu takut makan coklat akan merusak gigi. Asalkan setelah setiap kali makan coklat harus berkumur dan menyikat gigi. Tetapi tidak juga dianjurkan untuk makan terlalu banyak coklat. Harus tetap mengacu pada batasan normal.

5. Mitos : Gigi anak yang berlubang tidak perlu ditambal karena nanti akan digantikan oleh gigi permanen.
    Fakta : Gigi ana yang berlubang tetap harus ditambal. Karena jika tidak, dapat menyebabkan infeksi menjalar ke jaringan pendukung gigi. Hal ini akan mempengaruhi tahap tumbuh kembang gigi permanennya. 
6. Mitos : Sariawan disebabkan oleh kurangnya mengonsumsi vitamin C.
    Fakta : Sariawan atau aphtous stomatitis belum diketahui secara pasti penyebabnya. Namun, banyak faktor yang memicu terjadinya sariawan. Di antaranya adlah, stress, menurunyya sistem imun, alergi makanan, kurang nutrisi, obat-obatan yang dikonsumsi, tergigit yang berulang atau trauma jaringan lunak di rongga mulut, dan lainnya. Jika terjadi berulang dan hilang timbul, bisa disebut recurrent aphtous stomatitis (RAS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar