Total Tayangan Halaman

Jumat, 26 Februari 2016

Tradisi Unik Gunung Bromo

Pernahkah anda mendengar atau mengetahui tentang Gunung Bromo?



Berbicara soal Gunung Bromo, Gunung Bromo merupakan bagian Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Provinsi Jawa Timur, Indonesia ini adalah salah satu tujuan wisata tersohor tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Gunung Bromo memiliki keunikan panorama indah sekaligus mistis sehingga menyodorkan suasana berbeda dibandingkan gunung lainnya. Di sini terbantang keindahan lanskap pegunungan dengan asap yang membumbung dari kawahnya dan di bawahnya ada lautan pasir luas menggelilinginya, obyek yang akan di kunjungi pun beragam, ketika pagi akan menikmati wisata bromo matahari terbit atau Bromo Sunrise di Penanjakan 1 Gunung Bromo, kedua akan melihat langsung Kawah Gunung Bromo, menyelusuri Padang Savana Bromo dan terakhir menjelajahi indahnya Pasir Berbisik di wisata gunung Bromo.
Tujuan wisatawan sudah sangat jelas menikmati semua keindahan alam Bromo, tetapi hal yang unik pun yang belum kita tahu dan membuat kita penasaran salah satunya event tradisi tahunan yaitu upacara besar di Hari Raya Yadya Kasada atau Kasodo.
Nah apa yang dimaksud dengan Hari Raya Yadya Kasada itu? Apakah tujuan dari upacara besar tersebut? Seperti apakah prosesi upacaranya?


Hari Raya Yadya Kasada adalah sebuah hari upacara sesembahan berupa persembahan sesajen kepada Sang Hyang Widhi. Upacara ini digelar setiap tanggal 14 di bulan Kasada dalam penanggalan kalender tradisional hindu-tengger. Upacara ini dimaksudkan sebagai tindak pengucapan rasa syukur kepada Sang Hyang Widi juga untuk menghormati leluhur suku tengger yaitu Jaka Seger dan Roro Anteng yang disebut sebagai  Purbowasesa Mangkurat Ing Tengger, atau bisa diartian sebagai “Penguasa Tengger yang Budiman”. Leluhur mereka ini terkenal akan kisah pengorbanan anak bungsunya yang bernama Kusuma ke dalam kawah Bromo. Nama leluhur mereka inilah yang juga dijadikan asal-usul dari nama suku Tengger.


Prosesi dimulai dengan penentuan tanggal pelaksanaan jalannya upacara yang tepat. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat kegiatan upacara sedang berlangsung.

Kemudian akan diadakan penyeleksian dukun atau tabib yang nantinya akan memimpin jalannya upacara kasada ini. Selain itu, calon dukun maupun tabib ini sangat penting peranannya untuk mengatasi berbagai macam masalah maupun penyakit yang dialami oleh masyarakat sekitar. Mereka terlebih dahulu akan dipintakan untuk menyiapkan beberapa sesaji yang nantinya akan di larung ke kawah Bromo jauh hari sebelum jatuhnya hari upacara. Kemudian mereka akan dites dengan cara melafalkan berbagai macam mantra. Tes ini tidak mudah karena mereka dituntut hafal sekian banyak mantra yang pelafalannya sangatlah tidak mudah.

Lima hari sebelum datangnya hari upacara juga diadakan semacam pentas seni yang menampilkan kesenian berupa tari-tarian khas dari Suku Tengger. Setelah salah seorang dari calon dukun atau tabib terpilih menjadi pemimpin upacara. Maka, prosesi dilanjutkan dengan pengambilan air suci Madakaripura dari mata air Midodaren. Sebelumnya warga juga diminta menyiapkan ongkek atau sesaji berupa hasil bumi dan hewan ternak. Setelah senja tiba dukun yang terpilih tadi akan memimpin warga naik menuju Pura Luhur Poten dan menunggu sampai tengah malam.

Saat tengah malam tiba, setelah dukun ditasbihkan oleh tetua adat. Warga akan membawa serta ongek dan bersama-sama naik ke puncak Gunung Bromo di ketinggian 2.329 mdpl. Kemudian ongke-ongkek tersebut akan diberkati dengan doa titipan dari para warga yang menyumbangkan ongkek tersebut. Lalu dilarung ke Kawah Bromo sebagai simbol pengorbanan yang di lakukan oleh nenek moyang mereka, Juga sebagai rasa syukur atas hasil peternakan dan pertanian yang melimpah kepada Sang Hyang Widi Wasa.



Saat pelarungan sesaji tak jarang sejumlah wisatawan yang ikut dalam prosesi upacara, berebut sesaji dengan harapan dapat 'kecipratan' berkah dengan dilangsungkannya upacara tersebut. Sering kali pula mereka meminta agar sebagian banyak ongkek atau sesaji untuk tidak dilarung dengan sia-sia ke Kawah Gunung Bromo.

Apabila anda berminat menyaksikan Upacara Kasada di Bromo, maka disarankan datang sebelum tengah malam karena ramainya persiapan para dukun dan masyarakat setempat. Jika anda masih belum tahu selengkapnya hari dan kapan diadakannya Upacara Kasada di Bromo ini maka anda bisa mengunjungi dan mengontak situs laman WEB ini untuk mengetahui informasi lebih lanjut : http://wisatabromo.com/upacara-yadnya-kasada-bromo

Sumber : wisatabromo,wikipedia, dan berbagai laman web terpercaya lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar